Senin, 09 Juni 2008

Hidup Ini Pilihan

Orang-orang Yahudi pernah mengalami masa mengerikan yang tak akan terlupakan begitu saja dalam ingatan mereka. Menjadi tawanan di kamp-kamp maut Nazi Jerman! Salah satu diantaranya adalah Victor Frankl yang menerima aniaya, penghinaan dan siksaan yang tak terkatakan lagi. Semua keluarganya sudah tewas saat dikirim ke kamar gas. Sementara itu, Frankl sendirian dalam kelaparan dan ketelanjangan. Rasanya tidak ada harapan lagi yang masih tersisa. Ia pun larut dalam keputusasaan dan seolah hidupnya sudah berakhir sampai di situ.

Sampai pada suatu Frankl sadar bahwa ia sebenarnya bisa menentukan pilihan. Akhirnya ia memilih untuk “bebas” meski dalam penjara daripada memilih jiwanya terkukung dalam penjara Nazi. Ia menjadi inspirasi bagi tawanan di sekitarnya, bahkan ia menolong orang lain menemukan makna penderitaan mereka dan martabat mereka dalam keberadaan mereka di penjara. *

Hidup adalah pilihan. Dan pilihan kita itulah yang akan menentukan menjadi seperti apa kita. Sekali lagi, bahwa bukan apa yang terjadi dalam kehidupan kita, melainkan apa pilihan hidup kita. Saat orang terdekat harus pulang ke pangkuan Bapa, kenyataannya memang kesepian dan merasa kehilangan, alasan yang bagus untuk berlarut-larut dalam kesedihan. Tapi kita juga bisa memilih untuk mengakhiri dukacita kita dan percaya bahwa ia sekarang sudah berada dalam kerajaan surga.

Saat usaha kita bangkrut, kenyataannya memang memahitkan hati, tapi kita bisa memilih untuk bangkit dan berusaha lagi. Saat kita dikhianati, kenyataannya memang sakit, tapi kita bisa memilih untuk melepaskan pengampunan. Saat kita difitnah dan digosipkan, kenyataannya memang nama kita tercoreng, tapi kita tetap bisa memilih untuk mengabaikan kabar bohong itu dan membiarkan kebenaran akan muncul dengan sendirinya.

Ada kalanya Anda mengalami masa-masa yang sulit dan pahit, tapi ada kabar baik bagi Anda : Anda tetap bisa memilih! Anda bisa memilih untuk sukses maupun gagal. Hidup atau mati. Berkat atau kutuk. Sukacita atau dukacita. Mengasihi atau membenci. Optimis atau pesimis. Positif atau negatif. Bebas atau terikat. Bukan situasi yang menentukan hidup kita, tapi pilihan kita.

Dalam situasi sesulit apapun, Anda tetap bisa memilih untuk sesuatu yang baik.

Tidak ada komentar: